Nanomaterials in Fracturing Applications
Saskia
PATRA14071
Divisi Keprofesian dan Keilmuan HMTM “PATRA” ITB 2016/2017

Fracturing fluids dipompa kedalam sumur untuk menciptakan conductive fracture (rekahan) dan bypass near-wellbore damage pada hydrocarbon-bearing zones. Rekahan tersebut menghasilkan ekspansi surface area produksi hidrokarbon pada reservoir. Rekahan yang dihasilkan kemudian dimasukkan proppant agar tidak menutup kembali.Beberapa sifat yang harus dimiliki fracturing fluids antara lain adalah, dapat mentransportasikan propping agent pada fracture, compatible dengan
batuan dan fluida pada formasi, menimbulkan pressure drop pada rekahan, meminimalisasi friction pressure losses selama proses injeksi, tidak mencemari lingkungan, serta cost effective.
Borate crosslinked fluids
Borate crosslinked fluids merupakan salah satu fluida yang sering digunakan dalam hydraulic fracturing. Fuida ini cukup ekonomis dan dapat bertahan hingga temperatur 250 F. crosslinker digunakan untuk membuat fluida viscous menjadi fluida pseudoplastis. optimisasi fluida ini dapat dilakukan dengan reformulasi borat crosslinker. Anion monoborate dapat berikatan dengan dua molekul guar, namun ikatan ini relative kurang efisien. Dengan memfungsionalisasikan permukaan patikel dan boronic group akan diperoleh lebih banyak inter crosslinking antar partikel fluida. Boronic group yang dapat digunakan adalah boronic acid-functionalized nanoparticle, fluida dibentuk menggunakan microemulsion polymerization. Penggunaan nano crosslinker pada fracturing fluid telah terbukti dapat meningktkan ikantan dengan molekul guar.
Referensi
http://petrowiki.org/Hydraulic_fracturing
http://petrowiki.org/Fracturing_fluids_and_additives